Grigri : Anjing Kampung Manis Milik Anez Bernama Perancis

Kisah-Kisah Binatang Kesayangan Widhiana Laneza

Friday, January 27, 2006

Waspadalah : Satwa Kesayangan Dapat Menjadi Ancaman Maut Bagi Penderita Asma !




SATWA SI PEMICU ASMA. Salah satu alasan utama mengapa penyakit asma begitu menyebar dan sulit dikendalikan, karena asma merupakan penyakit yang sangat bersifat individual. Ada penderita asma tetap merasa sehat-sehat saja ketika terpapar serbuk tepung sari tanaman, sementara penderita lainnya harus dilarikan ke rumah sakit.

Rangsangan yang mengakibatkan serangan asma disebut sebagai pemicu. Ia dapat berupa udara dingin, berolah raga, serbuk tepung sari tanaman, polusi, dan juga satwa atau binatang piaraan di rumah Anda.

Tetapi sebelum si Fido atau Bleki merasa dunianya akan kiamat, terdapat beberapa catatan untuk meminimalisir munculnya pemicu serangan asma akibat kehadiran mereka.

Simak nasehat penting dari Karon Beattie berikut ini. Ia mantan penderita asma. Ia mengarang beberapa buku termasuk Naturally Free From Asthma (Terbebas dari Asma Secara Natural) yang membeberkan bagaimana dirinya mampu terbebas dari penyakit asma. Buku tersebut kini menjadi panduan bagi penderita asma dari seluruh dunia dalam memperoleh kesembuhan yang sama.


DANDER = DANGER ! Aksi utama untuk meminimalisir ancaman pemicu serangan asma dari binatang piaraan di rumah, adalah dengan membatasi ruang dalam rumah Anda sebagai ajang si Fido dan rekan-rekannya berkeliaran.

Anda harus menjauhkan bintang-binatang piaraan tersebut dari tempat tidur Anda apabila Anda mengidap asma.

Sementara orang banyak menduga bahwa bulu-bulu binatang tersebut merupakan sumber masalah, tetapi sebenarnya si biang keroknya adalah kulit kering binatang bersangkutan.

Kulit kering itu disebut sebagai dander, tetapi bagi para pengidap asma ia harus disebut sebagai danger, bahaya.

Si dander dari kucing atau anjing merupakan zat yang sangat lengket dan terus menempel pada setiap permukaan, termasuk reruntuhan rambut hewan bersangkutan.

Membersihkan dander tersebut bukan hal mudah. Apalagi bila rumah Anda lantainya menggunakan karpet. Apa yang sebaiknya dilakukan, selain memindahkan si Fido atau Bleki ke rumah Tante Emma ? Memandikannya secara teratur, seminggu sekali, merupakan cara terbaik untuk membuang kandungan dander pada tubuh mereka.

Tentu saja, mereka yang mengidap asma dilarang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Pengerjaannya pun seharusnya di luar rumah bersangkutan. Mintalah petunjuk dari dokter hewan setempat mengenai penggunaan sampo khusus hewan yang dapat mengurangi timbulnya dander, sementara bulu-bulu si Fido itu sebaiknya dipotong sependek mungkin.

Ikhtiar penting lainnya untuk melindungi penderita asma adalah menggantikan karpet dengan lantai yang terbuat dari keramik atau kayu. Usaha ini nampak berlebihan, tetapi pada kenyataannya alat penghisap debu senantiasa tidak mampu membersihkan secara tuntas karpet-karpet bersangkutan, sementara pengaruh dander mampu bertahan berbulan-bulan, maka jelaslah manfaat besar dari penggantian lantai tersebut merupakan solusi yang dapat dibenarkan.


CIUMAN MAUT FIDO. Bagaimana dengan aksi Fido yang sering memberikan ciuman pada setiap orang ? Dapatkah hal itu dibenarkan ? Perilaku satu ini nampak manis, tetapi pantas untuk diingat bahwa liur anjing yang terdapat pada lidahnya mengandung protein yang juga dapat memicu serangan asma.

Ingat pula : ketika anjing itu sering asyik menjilati tubuhnya sendiri, berarti ia sedang memindahkan dander ke lidahnya. Kemudian tumpukan zat berbahaya itu siap ia pindahkan kepada siapa saja melalui aksi ciuman manis, sekaligus bisa merupakan ciuman maut bagi sang penderita asma.

Untuk memperkecil timbulnya ancaman tersebut maka sebaiknya pada anjing-anjing tersebut diajarkan perilaku (tidak masalah dengan kucing) untuk tidak mencium siapa saja yang ia jumpai.

Apabila Anda terjebak pada situasi ekstrim, maka satu-satunya alternatif adalah dengan membersihkan rumah Anda dari binatang-binatang piaraan tersebut.

Tetapi sebelum melakukan hal drastis ini, pastikan dulu bahwa Anda telah memeriksa pelbagai alternatif pengobatan atau pengendalian asma lainnya yang benar-benar membantu pengendalian penyakit asma Anda tersebut. Dengan demikian, Anda pun tetap berpeluang bisa menyayangi si Fido setiap saat. Apalagi, ia sebenarnya juga tidak berdosa.


(BH/WNG, 27/1/2006).

Friday, January 20, 2006

Selebrities dan Satwa Kesayangan

Image hosted by Photobucket.com

Jennifer Aniston. Aktris yang terkenal karena membintangi serial sitkom “Friends” ini ketika masih bersama Brad Pitt memiliki tiga ekor anjing. (Foto : Friends).


KEHIDUPAN KAUM SELEBRITIS dapat tercekik oleh rasa kesepian, terutama ketika jauh dari rumah saat-saat syuting menggarap film atau melakukan tur untuk pertunjukan. Binatang kesayangan dapat mengobati semua itu. Simak beberapa kisah kaum selebritis dan binatang kesayangan mereka.


Fred Durst
Penyanyi heavy rockin' dari kelompok Limp Bizkit ini memiliki binatang peliharaan, seekor anjing buldog. Tidaklah mengherankan karena jenis anjing ini cocok untuk Fred Durst, tidak lain karena sosok buldog memang mirip-mirip dengan tampang sang empunya.

Coba terka nama anjing buldog tersebut ? Namanya Bizkit dan ia setia mengikuti Fred ketika bandnya melakukan tur kemana saja !


Drew Barrymore
Drew Barrymore dan pacarnya saat itu, Tom Green, nyawanya terselamatkan berkat kewaspadaan seekor anjing blasteran Labrador dan Chowchow yang bernama Flossie.

Flossie lah yang membangunkan Tom dan Drew ketika rumah mereka dilalap si jago merah pada bulan Februari 2001. Mereka berdua dapat lolos dari bencana tersebut tanpa kurang sesuatu apa pun berkat jasa Flossie, anjingnya yang pantas disebut sebagai pahlawan.


David Boreanaz
Apabila tidak ditolong oleh anjingnya, karier David Boreanaz mungkin butuh waktu lebih lama lagi untuk bisa bersinar. David Boreanaza adalah aktor yang lagi berjuang, ia bekerja keras membiayai hidupnya dengan ngobyek sebagai tukang cat, tukang parkir dan jadi penjaga klub olah raga.

Suatu hari ia terlihat berjalan-jalan menuntun anjingnya, Bertha Blue. Pemandangan ini menarik perhatian seorang agen pencari bakat dari Hollywood, dan segera merekrut David untuk proyek filmnya.


Angelina Jolie & Billy Bob Thornton
Aktor dan sutradara Billy Bob Thornton telah membelikan untuk istrinya (sebelum berpisah), Angelina Jolie, binatang piaraan berupa seekor tikus yang mereka beri nama sebagai Harry. Padahal itu adalah seekor tikus betina.

Harry selalu dibawa-bawa Angelina Jolie ketika sedang syuting. Ketika Angelina membuat film di Vancouver, Kanada, si Harry itu berbuat “nakal”, yaitu menggigiti kain gorden kamar hotelnya. Barangkali petugas hotel kelupaan menyediakan roti dan keju untuk si Harry !


Brad Pitt & Jennifer Aniston
Aktor ganteng Brad Pitt adalah penyayang binatang anjing yang fanatik. Ia dengan istrinya (sebelum berpisah), yaitu Jennifer Aniston yang terkenal membintangi film seri komedi situasi “Friends”, memiliki tiga ekor anjing. Namanya nyentrik : Purty, Weimaraner and mutts, Saudi and Todd Potter. (BH).

Tuesday, January 17, 2006

Dokter Berbulu dan Bersayap : Manfaat Binatang Piaraan Bagi Kesehatan



Pengaruh binatang piaraan. “Cinta tanpa benci”, gumam Sigmund Freud, “adalah suatu perasaan hubungan yang erat, perasaan memiliki bersama.” Freud tidak berbicara mengenai cinta seorang ibu atau para psikoanalis, melainkan menggumam mengenai anjingnya Jo-fi.

Orang Amerika pun menjadi maklum. Sekitar 52 juta anjing, 56 juta kucing, 45 juta burung, 250 juta ikan dan ratusan juta satwa piaraan yang lain kini menghuni rumah-rumah di Amerika.

Ada apa di balik itu semua ?


Kini sejumlah ilmuwan kesehatan mulai mempelajari pengaruh binatang piaraan terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Pelbagai binatang itu ternyata menyimpan potensi sebagai terapi, dan kalangan rumah sakit, lembaga pemasyarakatan serta panti orang jompo menyambut gembira terhadapnya.

Sebuah penelitian yang dilakukanoleh para pakar dari Universitas Maryland dan Pennsylvania (AS) mengungkapkan peluang hidup 92 pasien yang menderita sakit jantung kronis.

Hasilnya : dari 39 pasien yang tidak memiliki hewan piaraan, 11 diantaranya meninggal dalam satu tahun. Sedang sisanya, 53 pasien yang memiliki hewan piaraan seperti kadal, ayam, kucing, anjing, ikan, hanya 3 pasien yang meninggal.

Hasil positif itu bukan karena disebabkan oleh olahraga, misalnya berjalan-jalan secara teratur dengan anjing-anjing mereka, bahkan memelihara ikan di akuarium pun sudah sangat memberi manfaat. Penelitian terpisah yang dilakukan kemudian memberikan penjelasan bahwa kehadiran binatang piaraan saja mampu menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres !


Memicu zat bergembira. Sebuah kajian lain yang baru-baru ini dilakukan juga memberikan gambaran manfaat binatang piaraan tersebut. Pada tahun 1984 di Philadelphia (AS) dilakukan penelitian terhadap pasien-pasien yang akan menjalani operasi gigi.

Sebagian pasien dihipnotis sedang lainnya diminta untuk menikmati pemandangan suatu akuarium, sedang pasien kelompok ketiga dipersilakan duduk dengan tenang selama 20 menit. Hasilnya : pasien dari dua kelompok pertama menyatakan hanya sedikit mengalami rasa sakit. Anehnya, memandangi ikan-ikan yang berseliweran di dalam akuarium sama efektifnya dengan terapi hipnotis.

Aaron Katcher, psikiater dari Universitas Pennsylvania berspekulasi bahwa tindak membelai binatang piaraan dan berbicara dengannya telah memberi rangsangan terhadap otak untuk memproduksi zat yang menimbulkan rasa bergembira, yaitu endorfin.

Keuntungan yang bersifat kejiwaan juga mencuat. Anak remaja yang sedang kalut misalnya, cenderung lebih terbuka apabila psikolognya ditemani seekor anjing di dekatnya.

Seorang psikolog dari Watertown, Massachussets, Carol Antoinette Peacock, memulai wawancara dengan memperkenalkan anjingnya Toffy kepada pasiennya. “Anjing itu menolong saya dalam menanamkan rasa percaya pasien terhadap saya,” ungkapnya. Bahkan menurutnya, kadang-kadang pasien mengungkapkan perasaan melalui anjingnya. “Anjing Anda nampak sedih,” itu berarti saat itu “Saya sedih sekali.”


Tembok penjara Alcatraz. Hubungan manusia dengan binatang telah lama diketahui meningkatkan gairah kehidupan dalam rumah. Kini hubungan tersebut berlanjut dalam lembaga.

Di Amerika Serikat, di balik angkernya tembok penjara Alcatraz para nara pidana telah lama ditemani binatang piaraan. Di penjara Lima, Ohio, para napi yang mempunyai cacat mental ditempatkan pada ruangan luas yang setengahnya berupa padang rumput di mana domba, kambing, kucing, bebek dan bahkan menjangan berkeliaran.

”Kami menemukan hasil menarik, bahwa napi yang memiliki binatang piaraan menjadi lebih kalem dan tidak seganas dulu,” ungkap psikiater David Lee. Keuntungan ganda lainnya adalah adanya napi-napi wanita yang diajar melatih anjing-anjing khusus untuk membantu para penderita cacat, seperti terjadi di penjara Gig Harbour, Washington.

Misalnya untuk membantu seorang gadis yang menderita gangguan syaraf, seekor anjing terlatih dapat membuat tanda-tanda tertentu bila empunya terancam bahaya. “Anjing itu tahu sebelum si empunya menyadari dirinya di ambang bahaya,” tegas Leo Bustad, ketua Deta Society, badan pemberi dana kajian terhadap binatang piaraan di Renton, Washington.


Mengunjungi pasien. Pelbagai rumah sakit juga menyimpulkan bahwa binatang piaraan itu berguna untuk mengurangi perasaan terkucil, takut dan cemas yang diderita para pasien.

Tiga pengunjung tetap rumah sakit yang terkenal di Rumah Sakit Beth Abraham, New York, adalah Jake, seekor anjing besar, Boris seekor anjing eurasia dan kucing manis bernama Regina. Ketiganya setia mengunjungi, menyantuni para pasien yang kebanyakan berusia lanjut.

Di Rumah sakit Anak di Denver, para dokter dan sekelompok relawan secara teratur mengelilingkan anjing-anjing mereka yang didandani secara bersih, diberi baju atau kaos menarik, mengunjungi kamar tiap pasien.

Rumah para pensiunan atau panti jompo menyambut gembira kunjungan binatang piaraan tersebut. Sebuah panti rawat di Washington, Tacoma Lutheran Home, bangga terhadap koleksi binatang piaraannya.

Beberapa dari binatang piaraan itu membantu terapi fisik, misalnya pasien yang terganggu keterampilan motoriknya berlatih dengan membersihkan tubuh seekor kelinci Angora dan pasien lain yang sulit lancar berbicara belajar bercakap-cakap dengan seekor burung kakatua.


Bukan Satu-satunya. Tentu saja di balik manfaat binatang piaraan itu, ia bukanlah satu-satunya obat yang mujarab. “Kalau Anda sakit, Anda tidak bisa hanya dengan membelai anjing piaraan Anda dan baru menelpon dokter keesokan harinya,” kata dokter hewan Larry Glickman dari Universitas Pennsylvania.

Lebih-lebih binatang itu juga memerlukan penanganan yang khusus, ia bisa menggigit dan menimbulkan alergi.


(TIME/Dedi Jamaludin-ArtBank/ Jayakarta, Selasa, 2 Agustus 1988).


Catatan Bambang Haryanto : Pada tahun 1988 di Jakarta saya mendirikan jaringan penulis /penerjemah lepas dalam wadah ArtBank. Kepada mereka saya memberikan tugas untuk menerjemahkan artikel menarik, kemudian hasilnya dikirimkan ke media massa.

Salah satu penulis/penerjemah dalam ArtBank adalah Dedi Jamaludin, yang merasakan “kegembiraan istimewa ketika melalui ArtBank namanya bisa muncul pertama kali di media massa”.


Friday, January 13, 2006

Sixty, Anjing Cerdik Yang Pulang Sendiri

La Floresta de San Cugat, Spanyol. Seekor anjing di Spanyol melakukan perjalanan sendiri sejauh 20 kilometer, mungkin dengan menumpang kereta api, untuk pulang ke rumah majikannya. Hal ini terjadi setelah sang majikan meninggalkannya di rumah seorang kerabat.

Sixty, anjing betina berumur 4 tahun itu, mengenal kereta api ulang alik yang beroperasi di sekitar Barcelona. Tuannya, Damaso Torres, biasa mengajaknya naik kereta api itu jika mengunjungi ipar perempuannya di La Floresta de San Cugat, kota satelit dekat Barcelona.

Menurut kantor berita Efe, hari Minggu lalu, Torres dan pacarnya meninggalkan Sixty di rumah seorang kerabat lain, juga di La Floresta, untuik pergi ke Amsterdam, Belanda, 6 Desember silam. Esoknya, Torres menerima pesan SMS dari seorang teman yang bilang bahwa Sixty sudah muncul lagi di depan rumahnya di Barcelona. “Tampaknya ia pulang naik kereta api. Ia tak kelihatan lelah dan kotor. Juga tak terlihat tanda-tanda bahwa ia baru berjalan jauh”, ujarnya.

Menurut Torres, Sixty adalah jenis anjing yang punya kemampuan mengenali arah. “Ia selalu kami bawa. Saat ditinggal, ia mungkin gelisah dan berusaha menemukan kami”, kata Torres lagi. (Harian Kompas, Rabu, 21 Desember 2005 : hal. 11).

Tuesday, January 10, 2006

Anez yang sayang anjing

Pertama kali main ke rumahnya, Anez dikerubuti anjing-anjing. Ada yang bernama Grigri, artinya "jimat" dalam bahasa Perancis. Ada bernama Pancho atau Cakil. Ada Minggo. Ada Bobi. Gara-gara itu pula, aku terpetik gagasan untuk menyusun buku kumpulan lelucon, tentang satwa. Juga tentang anjing.

Blog ini berisi informasi seputar satwa kesayangan Anez itu.
Bow wow. Huk huk. Gerrr.


Bambang Haryanto